Malam ini langit terbentang luas sejauh mata memandang
di balkon depan kamar ku, ku tatapi gelapnya langit diiringi semilir angin
hati ku telah pergi.. jauh sejauh matahari meninggalkan bumi malam ini, membuat gelap langit, menyisakan malam untuk dinikmati. Gelisah tentang apa yang akan terjadi esok.. terlalu sering menghampiri hati, bahkan sampai menutupi apa yang telah ada di depan diri.
Hati ku pergi... entah kemana arahnya, nikmat sudah begitu banyak yang aku rasakan... kebahagian, kepedulian orang sekitar, canda tawa sahabat, orang tua yang baik, bahkan seseorang yang sholeh yang sempat mengutarakan cintanya, itu aku rasakan.
Hati ku pergi... membawa segenap asa dalam jiwa.. seolah kaku tak bergeming.. tak merasa atas semua yang telah Ia beri untuk ku... oh Allah... maafkan hamba Mu yang lemah ini, terlalu kerdil hati ini.. membawa masa lalu yang selalu menjadi hantu memburu fikiran, harapan ku.. keinginan, rencana ku,,, kegagalan ku.. kesalahan terbesar ku.. mengahancurkan diri ku, berlebihan kah aku merasa seperti ini... ? harus seperti apa aku.. harus kemana aku... bagaimana cara aku tetap yakin..
Hati ku pergi.. berusaha mengintip takdir, waktu seolah terus mengejar ku... tekanan diri membuat ku ingin berencana lebih.. kembali kepada tujuan awal ku... oh.. tapi, kesalahan terbesar ku menghalangi ku... aku tersesat.
Puisi
by novel Tersesat.
-dn-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar