Cari Blog Ini

Selasa, 03 Mei 2016

Sang Mutiara dari Priangan Timur

Suasana di sekitar rumah Tasik
"Desa ku yang kucinta... pujaan hatiku, tempat ayah dan bunda dan handai taulan ku, tak mudah ku lupakan, tak mudah bercerai, selalu ku rindukan... desa ku yang permai" sepenggal lirik lagu Desa Ku -L. Manik

Sejenak melepas lelah dari kebisingan Ibu Kota, kota kelahiran Bapak ku.. aku pergi menuju kota kelahiran mamah ku tercinta... Sang Mutiara dari Periangan Timur, begitu kata sebuah tullisan di wikipedia julukan untuk kota Tasikmalaya. Sebuah kota yang terletak di bagian barat pulau jawa, yang sekarang ini lebih terkenal namanya dibanding dulu karena kerajinan khas tangannya berupa bordiran dan pasarnya yang terdapat di Tanah abang, Jakarta.

Tasik, kota yang adik ku bilang tidak ada ciri khas makanannya.. hehehe, mungkin karena kita berdua lebih lama di Jakarta, dan hanya pergi ke Tasik untuk waktu-waktu tertentu, tapi sebenarnya Tasik memiliki banyak hal... untuk  daerah perkampungnya pemandangannya begitu Indah, dan alhamdulillah rumah kami di sana berada di kampung, di desa cikadongdong (bener gaa ya tulisannya), Singaparna. Bahasa sunda yang halus dibanding bagian barat pulau Jawa lainnya, dan rata-rata memiliki wanita-wanita berkulit putih, hehe kalau ini kata orang-orang yang pertamakali kenal saya, dan  baru sadar saya orang sunda.. hehe maklum nama saya Jawa banget.

"Desa mamah ku, tempat aku menghabiskan waktu kecil ku dulu, saat masih ada nenek ku yang mengajari ku berkebun, dan bagaimana menjadi seorang wanita" hehe.. maklum beliau begitu apik dalam berbagai hal, tidak terkecuali dalam hal kecil.

^_^ Oke kali ini saya akan sedikit cerita tentang Tasikmalaya, dari sudut pandang saya yang baru mengenal beberapa hal tentang Tasik, mohon maaf jika ada yang tidak sesuai.

Tasik, akhir-akhir ini lebih terkenal namanya karena adanya pasar Tasik di Tanah Abang, sama seperti kota-kota lainnya kalau kita bicara mengenai "perkotaanya" tentu tidak aneh, yang ada hanya kendaraan lalu lalang dan mall mall besar yang berdiri tegak, Tasik pun seperti itu.. di bagian kota Tasik terdapat mall yang cukup terkenal namanya Mall Asia Plasa, kemarin saya sempat keliling kota Tasik ditemani oleh saudara yang baru saja lulus kuliah, namanya neng Firda... hehehe saya nya masih skripsi malah liburan.

Menuju Tasikmalaya, memerlukan waktu sekitar 5-7 Jam perjalanan darat.. melewati Garut, Nagrek dan jalan berliuk-liuk pas hanya untuk satu dua mobil, beberapa orang yang belum pernah ke Tasik dan belum terbiasa biasanya akan mengalami mabuk perjalanan saat melewati jalan berliuk, jalanan berliuk ini tidak terlalu panjang, sekitar 1-1,5 jam, but it's so fun.

Ada tour guide gratis dan kendaraan gratis alhamdulillah banget.. kami jalan-jalan ke Tasik kota, pergi ke berbagai tempat, dimulai dari Masjid Agung Tasik, suasanya ramai banyak yang bermain dan ada yang mendengarkan ceramah. Lalu lanjut ke Bakso SR, bakso enak banget dengan tekstur baksonya seperti kebanyakan bakso lainnya.. tapi sambalnya itu seperti sambal tomyam.. luar biasa enaknya, harganya sekitar Rp, 20rbuan-30rbuan seporsi beralamat di Jl. HZ, tidak jauh dari Masjid Agung Tasik. Termasuk bakso mahal untuk ukuran kota ini.
satu porsi mie bakso sapi SR.

Lalu kunjungan selanjutnya ke Replika Menara Eifel, di dekat Gedung Bupati Kabupaten Tasik. replikanya terbuat dari bambu dibuat oleh seniman asal Tasik, tidak ada biaya masuk, bebas berfotoria. di sebelah replika terdapat masjid besar, jadi bagi yang mau solat dulu bisa mampir, toilet masdjidnya bersih, hanya ada sedikit sampah daun-daunan

Masjid Gedung  Bupati Kabupaten Tasik
Sambil malu-malu foto di dalam masjid yang sepi hehehe.


Si neng.. di Replika Menara Eifel, Tasikmalaya.



Hari sebelumnya... sebelum pergi ke Tasik kota, saya ditemani oleh bibi (panggilan untuk  tante) saya pergi ke Gunung Galunggung, karena rumah kami cukup dekat dengan Gunung Galunggung jadi ga butuh waktu lama untuk sampai ke sana. Di sana terdapat beberapa tempat rekreasi, dantaranya pemandian air panas alami, dan kawah gunung Galunggung. Biaya masuknya terjangkau hanya yang menjadi sedikit masalah adalah kendaraan untuk ke sana, kemarin kami menggunakan motor, 2 motor berboncengan, satu motor saudara dan satu motor bibi saya. Kata bibi saya, lebih enak jika berangkat pagi lalu naik sepeda atau jalan kaki ke kawahnya tapi sebelumnya naik angkot dahulu. namun karena bibi saya harus melakukan hal lainnya dulu seperti bersehin rumah, siapin keperluan suaminya dan anakanya jadi lah kita naik motor yang lebih cepat sampai. Oiyaa... saya pergi dengan satu sepupu laki-laki saya yang seumuran dengan saya, satu sepupu yang masih kecil.. satu temen sepupu saya.

Pemandangan di atas Gunung Galunggung begitu indah, perjalanan menuju atas kita harus melewati 510 anak tangga, terdapat dua jalur tangga, kita dapat memilih, kemarin saya memilih tangga yang jarak anak tangganya lumayan lebar, jadi lumayan capek. tapi lebih asri karena lebih sedikit pedagang makanan, dibanding dengan tangga satunya lagi.

Perjalanan menuju atas sungguh melelahkan, jika yang baru pertamakali mungkin akan menyerah, heheh tapi masa kamu segampang itu untuk menyerah? heheh
Pemandangan menuju atas begitu indah, jika beruntung burung garuda akan menampakan dirinyaa... seperti sedang mengawasi sekitar habitatnya, burung garuda terbang mengelilingi sekitar Gunung. Kemarin alhamdulillah saya melihat burung itu.. besar sekali...keren subhanallah... maha suci Allah.
Perjalanan dengan motor menuju anak tangga Kawah Galunggung

Bibi ku yang mirip Asma Nadia sedang bergaya.. hehe


Sudah mau sampai pemberhentian ke dua yeay..



Anak tangga yang sudah dilewati setelah setengah jalan menuju puncak, 
Aa Bagas.. kecil-kecil hebat bisa sampai ke atas ^_^

Bergaya sedikit, pemandangan diatas

Menggendong ransel bibi ku terlihat seperti sang petualang

Terlalu banyak pict yaa...  maksudnya untuk melukiskan betapa indah nya suasana diatas Gunung Galunggung, kebetulan saat itu sedang tidak musim liburan jadi lebih asri pemandangannya, banyak capung dan segar udaranya.

Beranjak dari petualang, banyak yang bisa dikunjungi di Tasikmalaya, yang mungkin saya sendiri belum tau, untuk makanan khas sama seperti daerah lain di sini terdapat, dodol, rangginang, tutuk oncom, tutut, yang berbeda apaa yaa... mungkin baksonya. Karena sudah terlalu panjang, dan sudah lumaya malam, sampai di sini dulu cerita tentang Tasiknyaa... masih banyak hal tentang Tasik,  salah satunya tentang tambang pasir.. nanti penulis akan cerita di lain sesi ... 
hehehe 


Wassalamu'alaikum.. ^_^




#H-1 bulan deadline skripsi





Tidak ada komentar: